Ilmu Untuk Menjadi Kaya 3 : Peluang Ada Dimana Mana

Kamis, 03 Oktober 2013
Ilmu untuk menjadi kaya yang ketiga ini adalah tentang peluang. Kunci untuk menjemput rezeki yang berlimpah berikutnya adalah kemampuan untuk melihat peluang di sekitar kita. Salah satu alasan kenapa banyak orang biasa-biasa saja karena memang tidak banyak yang jeli melihat peluang dan banyak sekali orang yang merasa bahwa peluang untuk menjadi kaya itu sangat kecil. Benarkah demikian?

Sebenarnya apapun yang kita lihat sebetulnya sudah menghasilkan uang bagi orang lain ataupun bisa menghasilkan bagi kita sendiri.

Contohnya : 

Apa yang kita lihat sekarang?

Kalau misalkan kita lihat ada dinding rumah.

Sudah pasti ada orang yang mendapatkan uang karena jeli melihat peluang yang berhubungan dengan dinding rumah.

Ada orang yang berhasil meraup keuntungan besar dengan menjual cat tembok, ada yang mendapat uang dengan membuat wallpaper, ada yang berbisnis hiasan dinding, ada yang membuat lampu dinding, dsb.

Kemudian kita melihat lantai.

Lantai juga sudah menghasilkan uang untuk orang yang membuat keramik dan memasang keramiknya. 

Kemudian lihatlah rambut kita.

Rambut juga sama. Rambut menghasilkan uang untuk orang yang jualan shampo, conditioner, orang yang membuka jasa penata rambut, jasa potong rambut, pewarna rambut, dsb.

Kemudian apapun yang kita lihat, kita dengar, kita sentuh, kita kecap, kita hirup, sebenarnya tersembunyi peluang untuk dijadikan uang. Semua tinggal butuh kreatifitas untuk mewujudkan produk atau layanan baru yang bermanfaat bagi banyak orang.

Nah, kita harus selalu sadar bahwa apapun yang kita lihat sebenarnya bisa menghasilkan uang. 

Peluang ada dimana-mana.

Begitu banyaknya orang, begitu bangun sampai tidur selalu berkata: "ah, saya tidak menemukan peluang" atau "dalam hidup ini tidak ada peluang". Sebetulnya hal itu salah, karena yang benar adalah Peluang ada dimana-mana.

Dalam era internet begitu banyak orang yang merasa tidak lagi ada peluang yang benar-benar original untuk bisa menjadi bisnis besar. Namun kita juga melihat ada saja bermunculan inovasi produk internet yang mampu membuat pemiliknya menghasilkan banyak uang. Sebut saja game flappy bird yang sempat booming, aplikasi smartphone seperti Whatsapp, dan Line, dan berbagai macam aplikasi dan layanan lainnya yang setiap waktu ada saja yang bermunculan di internet dan beberapa di antara mereka berhasil menjelma menjadi bisnis besar. Hal itu karena orang-orang tesebut berhasil menerapkan ilmu untuk menjadi kaya yang ketiga ini : Jeli Melihat Peluang.

Mulai saat ini latihlah semua panca indera Anda untuk selalu jeli menangkap peluang. Selain itu latihlah daya kreatifitas pikiran Anda. Peluang memang dilihat dengan mata, tapi peluang itu akan sia-sia apabila pikiran kita tidak mampu menangkapnya atau pikiran kita tidak mampu menciptakan ide bisnis dari apa yang kita lihat. Apa pun yang kita lihat akan menjelma menjadi uang apabila daya kreatifitas pikiran kita telah terasah dengan baik untuk mengubah apapun menjadi peluang.



Jadi pertanyaan berikutnya, dalam ilmu untuk menjadi kaya yang ketiga ini : 

Apa peluang yang Anda lihat hari ini? 

Itu!

----------------------

Jika tertarik membaca ilmu ketiga untuk menjadi kaya bisa menujut tautan berikut :

Prinsip Orang Kaya : Be Do Have 

Untuk membaca ilmu kedua untuk menjadi kaya bisa menuju tautan berikut :

Ilmu untuk menjadi kaya 2 gunakan faktor x 


Tertarik membaca artikel 24 Ilmu Untuk Menjadi Kaya yang lainnya?
Silakan simak di blog amalan pembuka pintu rezeki ayat seribu dinar ini karena nanti insyaAllah akan di update. 


image source :cicinta.com

Ilmu Untuk Menjadi Kaya 2 : Gunakan Faktor X

Rabu, 02 Oktober 2013
Setelah membaca ilmu untuk menjadi kaya yang pertama yaitu Selalu Memberi Nilai Tambah. Maka anda sekarang seharusnya sudah mulai lebih aware akan pentingnya memiliki nilai tambah apabila ingin menjadi lebih banyak rezeki secara halal dan barokah. Selanjutnya apabila anda telah menemukan nilai tambah pada diri anda, atau pada produk dan layanan anda maka anda memerlukan ilmu yang kedua. Ilmu tersebut adalah "Gunakan Faktor X"



Maksud faktor X disini adalah faktor "Kali". Faktor kali adalah sesuatu hal yang apabila kita kerjakan akan membuat efek multiplier atau berlipat ganda. Satu prinsip yang pasti akan anda temui pada setiap orang kaya adalah adalah prinsip multiplier ini. Para orang kaya mampu mengumpulkan uang ribuan kali lebih banyak daripada orang biasa dalam waktu yang sama adalah karena mereka mahir menggunakan faktor kali.

Sekarang mari kita pelajari betapa hebatnya faktor kali ini untuk mendongkrak kekayaan anda. Coba perhatikan angka-angka di bawah ini. Kita akan lihat perhitungan dasar tentang bagaimana seseorang bisa mengumpulkan uang Rp.1.000.000.000,- (Rp. 1 Milyar) :

1. Menjual sesuatu kepada 1 orang dengan untung @ Rp. 1 milyar
2. Menjual sesuatu kepada 10 orang dengan untung @ Rp. 100 juta
3. Menjual sesuatu kepada 100 orang dengan untung @ Rp. 10 juta
4. Menjual sesuatu kepada 1000 orang dengan untung @ Rp. 1 juta
5. Menjual sesuatu kepada 10.000 orang dengan untung @ Rp. 100 ribu 
6. Menjual sesuatu kepada 100.000 orang dengan untung @ Rp. 10 ribu
7. Menjual sesuatu kepada 1.000.000 orang dengan untung @ Rp. 1.000
8. Menjual sesuatu kepada 10.000.000 orang dengan untung @ Rp. 100
9. menjual sesuatu kepada 100.000.000 orang dengan untung @ Rp. 10

Atau

1. Menjual sesuatu kepada 1 orang dengan untung @ Rp.100 juta sebanyak 10 kali
2. Menjual sesuatu kepada 10 orang dengan untung @ Rp. 10 juta sebanyak 10 kali
3. Menjual sesuatu kepada 100 orang dengan untung @ Rp. 1 juta sebanyak 10 kali

dst

Fokus Orang Kaya
Dengan angka-angka diatas maka kita dapatkan kesimpulan bahwa para orang kaya fokus pada :

1. Sekali kerja untung sangat besar. 
Seperti membangun jalan tol, membangun rumah sakit, membuat kapal terbang, kapal pesiar, dsb.

2. Beberapa kali kerja dengan untung besar. 
Seperti developer apartemen, menjual mobil rumah elite, menjual mobil mewah, menjual tanah, dsb.

3. Menjual suatu produk dengan untung kecil tetapi mampu menjualnya kepada begitu banyak orang setiap hari. 
Seperti menjadi produsen obat farmasi. membuat pabrik makanan ringan, dsb.

Sekarang bisakah seseorang menjadi kaya raya apabila tidak menggunakan faktor kali?
Mungkin ia bisa memperoleh banyak uang, tapi untuk kaya raya tidak bisa.

Contohnya ada orang yang mempunyai bengkel, Ia membuat bengkelnya demikian bagusnya: servicenya bagus, cepat, bersih, dan murah. Itu adalah nilai tambah yang luar biasa, akibatnya bengkelnya menjadi ramai. Tapi apabila ia tidak menggunakan faktor kali, ketika begitu banyak pelanggan datang, ia tidak bisa tangani dengan baik karena ia mempunyai kapasitas tertentu. Akhirnya jumlah pelanggan yang datang tidak bertambah banyak karena memang bengkel miliknya terbatas kapasitasnya.

Misalnya bengkel tadi, ia menggunakan karyawan tambahan, ia memperluas bengkelnya, ia menggunakan teknologi sehingga ia bisa melayani dengan lebih cepat dan lebih baik lagi, kemudian ia juga membuka cabang, kemudian ia menjual franchise, itu adalah faktor kali.

Dan faktor kali berikutnya ketika franchisenya berkembang pesat dan omzetnya bertambah besar, ia kemudian bisa membuat bisnisnya Go Public, sehingga banyak orang mendapatkan keuntungan / nilai tambah dari saham perusahaannya. Itulah faktor kali yang pada akhirnya mampu menjadikan ia kaya, lebih kaya dibandingkan dengan satu orang yang hanya memiliki satu bengkel saja.

Namun anda harus hati-hati menggunakan dua ilmu pertama untuk menjadi kaya ini.
Tidak sedikit orang yang menyalahgunakan ilmu nilai tambah dan ilmu faktor kali ini untuk membuat mereka kaya dengan mencelakakan orang lain.

Kita dapat bagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan kedua ilmu tersebut :

1. Orang Biasa
Yaitu orang yang fokus membuat nilai tambah tapi tidak menggunakan faktor kali.
Tipe orang pada kelompok ini cukup baik, karena mereka dapat mengumpulkan keuntungan tanpa merugikan orang lain.

2. Orang  Celaka
Yaitu orang yang tidak mempunyai nilai tambah dan tidak menggunakan faktor kali
Orang di kelompok ini sangat banyak di dunia ini. Bahkan orang-orang di sekeliling anda sangat mungkin juga ada yang termasuk kelompok ini.

Contohnya adalah orang yang membuat bisnis kuliner. Ia tidak mempedulikan rasa dari masakan yang ia jual tapi menjualnya dengan harga mahal, ia pun tidak menggunakan faktor kali seperti layanan pesan antar, memperbanyak variasi masakan, dsb. Orang seperti ini bisa dipastikan bangkrut dalam waktu singkat. Karena orang yang datang di tempatnya tidak akan mau lagi kembali ke tempat kulinernya.

Orang yang celaka didalam hidup, mereka tidak mempunyai nilai tambah dan mereka tidak mempunyai faktor kali. misalnya mereka bekerja sehari-hari dan terus bekerja dengan biasa saja, yang fungsi mereka bisa digantikan dengan orang lain, otomatis ia tidak mempunyai nilai tambah, karena bisa digantikan oleh orang lain. 

3. Orang Pembawa Bencana
Yaitu orang yang tidak membuat nilai tambah tapi fokus menggunakan faktor kali
Para pembawa bencana tidak peduli dengan nilai tambah bisnisnya tapi ia sangat fokus kepada faktor kali untuk menangguk untung sebesar-besarnya.

Contohnya orang yang sengaja membeli bisnis jaringan toko Phone Cellular yang hampir bangkrut dengan harga yang sangat murah sekali. Kemudian ia merekayasa laporan keuangan sehingga terlihat seperti untung besar dan prospektif, lalu dibuat go public. Pada akhirnya perusahaan itu bangkrut dalam tempo singkat sambil membawa banyak korban yang membeli saham. Dan model saham-saham seperti ini di IHSG banyak. Pemilik bisnis ini jarang sekali memikirkan nasib para pemegang saham, dan banyak sekali para pedagang saham yang rugi karena saham-saham "gorengan" seperti ini.

Jadi sampai disini yang perlu anda lakukan adalah mengevaluasi kembali kondisi anda saat ini.

Apa nilai tambah anda?
Apa nilai tambah produk atau layanan anda?
Apa nilai tambah bisnis anda?

Apabila anda sudah mantap dengan nilai tambah yang anda miliki maka selanjutnya fokuslah membuat faktor kali produk dan layanan anda juga bisnis anda. Maka insya Allah 9 dari 10 pintu rezeki akan terbuka lebar untuk anda. Itu!


 ----------------------

Artikel ilmu untuk menjadi kaya bagian ketiga dapat menuju tautan berikut :

Ilmu untuk menjadi kaya 3 peluang ada dimana mana

Untuk membaca artikel ilmu untuk menjadi kaya bagian pertama dapat menuju tautan berikut :

Ilmu menjadi kaya 1 selalu memberi nilai tambah 


Tertarik membaca artikel 24 Ilmu Untuk Menjadi Kaya yang lainnya?
Silakan simak di blog amalan pembuka pintu rezeki ayat seribu dinar ini karena nanti insyaAllah akan di update. 

image source :sharingofhusein

Ilmu Untuk Menjadi Kaya 1 : Selalu Memberi Nilai Tambah

Selasa, 01 Oktober 2013
Hal yang perlu dipelajari untuk meraih kekayaan dengan jalan yang halal dan thoyibah adalah kemampuan untuk selalu memberikan nilai tambah. Ilmu menjadi kaya yang perlu dimiliki oleh mereka yang ingin mengubah nasib dari orang yang biasa-biasa saja menjadi orang yang sukses adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menjadi lebih daripada kebanyakan orang dan bagaimana caranya agar dapat memberi lebih daripada biasanya.



Sekarang apa sebenarnya yang dimaksud dengan Nilai Tambah?

Mudahnya begini :
Di saat banyak orang yang tidak cerdas dan kebetulan anda adalah orang yang cerdas maka anda sudah memiliki nilai tambah. Tetapi ketika banyak orang cerdas, maka cerdas berubah menjadi nilai standar. Status nilai tambah pada diri anda sudah hilang.

Kejujuran adalah nilai tambah. Tapi ketika orang sudah banyak yang jujur, maka jujur bukan lagi sebuah nilai tambah.

Amanah adalah nilai tambah, tapi ketika banyak yang amanah maka amanah adalah nilai standar.

Dalam hidup kita harus memiliki nilai tambah dibandingkan orang lain. Sudah merupakan hukum alam orang lebih menyukai mereka yang memiliki nilai tambah daripada mereka yang biasa-biasa saja. Dan ilmu menjadi kaya ini juga terdapat di dalam ajaran agama.

Dalam Islam ada sebuah hadis :

Dalam Hadits Qudsi disebutkan bahwa Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

أحب ثلاثة، وحبي لثلاثةٍ أشد.وأبغض ثلاثة، وبغضي لثلاثةٍ أشد

''Aku (Allah) mencintai tiga golongan tapi lebih mencintai tiga golongan :

أُحب الطائعين، وحبي للشاب الطائع أشد

AKU (Allah) mencintai orang-orang yg taat, dan AKU lebih cinta lagi kepada pemuda yg taat.

وأحب المتواضعين، وحبي للغني المتواضع أشد.

AKU mencintai orang-orang yg tawadhu’ (rendah hati), dan AKU lebih mencintai orang kaya yg rendah hati.

وأحب الكرماء، وحبي للفقير الكريم أشد

AKU mencintai orang-orang yg memulyakan (mengutamakan) hak orang lain, dan AKU lebih mencintai orang miskin yg mengutamakan hak orang lain.

Nah coba kita perhatikan sejenak hadis di atas.
Orang yang taat adalah nilai tambah, namun taat di saat muda lebih memiliki nilai tambah di sisi Allah.

Orang yang rendah hati adalah nilai tambah, namun orang kaya yang dapat rendah hati lebih memiliki nilai tambah di sisi Allah

Orang yang mengutamakan hak orang lain adalah nilai tambah, namun orang miskin tapi mampu mengutamakan hak orang lain yang berpunya lebih memiliki nilai tambah di sisi Allah. 

Dalam ajaran agama, Islam sudah memberikan pelajaran bahwa sangat penting untuk memiliki nilai tambah dan memperbanyak nilai tambah hingga kita menjadi orang yang paling banyak dan paling baik nilai tambahnya.

Jika kita mempunyai banyak nilai tambah, orang pasti lebih percaya kepada kita.
Kita jualan apa saja, orang akan berbondong-bondong membeli karena percaya barang yang kita jual lebih baik dibanding tempat lain. Tak peduli sebanyak apapun saingan kita.

Belajar dari kisah nabi Ibrahim, beliau terkenal sebagai petani dan peternak yang sangat sukses. Pada waktu beliau membuat nilai tambah sedemikian rupa sehingga satu ladang gandum menjadi dua ladang gandum, dua domba menjadi puluhan bahkan ratusan domba, nabi Ibrahim telah membuat dari yang sedikit menjadi jauh lebih banyak dan jauh lebih bernilai. Seperti itulah seharusnya kita.

Nah, jikalau anda perhatikan bisnis-bisnis yang sukses milik para orang kaya. Mereka pasti memiliki nilai tambah yang tidak dimiliki para pesaingnya. Nilai tambah itulah yang membuat bisnis mereka terus menghasilkan banyak keuntungan karena masyarakat sangat loyal kepada brand mereka. Dan hal itu akan terus berlanjut sampai ada pesaing yang menawarkan nilai tambah yang lebih banyak atau lebih baik.

Apapun didalam hidup ini, kita harus membuat nilai tambah. Sebanyak dan sebaik mungkin. Dan ketika ada nilai tambah, kita akan jadi kaya

Seperti definisi uang itu sendiri, uang adalah alat tukar nilai tambah. Maka apabila kita mau mendapat uang, kita harus selalu tanya: "Apa Nilai Tambah Kita?"

Ketika kita berhasil membuat nilai tambah yang lebih banyak dari orang lain, maka bersiaplah untuk dikejar-kejar uang. Karena satu kunci kekayaan sudah kita miliki. Inilah ilmu menjadi kaya yang pertama kali perlu Anda ketahui.

Contoh :
Tung Desem Waringin adalah seorang pelatih sukses yang sangat sering mengingatkan pentingnya untuk selalu membuat nilai tambah. Dan ia pun sering mempraktekkan ilmu ini dalam bisnis dan produk-produknya.

Sebagai salah satu contoh ketika ia meluncurkan buku Financial Revolution, ia membuat nilai tambah pada bukunya. Ketika ia percaya dalam hidup ini adalah membuat nilai tambah dan uang adalah alat tukar nilai tambah, ia membuat buku Financial Revolution yang mempunyai nilai tambah: nilai tambah pertama adalah materinya yang bagus, hasil dari pembelajaran ratusan buku, puluhan pelatihan di seluruh dunia, dan pengalaman sukses hidupnya, nilai tambah lainnya juga ada 2 cd audio tambahan yang tidak ada di buku yang lain di seluruh dunia.

2 cd audio tersebut adalah CD Financial Revolution, dan yang kedua adalah CD Sales Magic, Bagaimana Menjual Sepotong Roti Tawar dengan Harga 300 Juta, dan Orang Masih Berebut.

CD audionya bisa saja ia jual terpisah, tapi tidak ia lakukan. Dia menambahkan secara gratis dalam bukunya. Hasilnya ternyata manjur. Nilai tambah tersebut membuat bukunya menjadi Best Seller dan mencetak rekor MURI (Museum Rekor Indonesia). Bukunya laku 10.511 buku hanya di hari pertama secara Eceran!

Dalam praktek bisnis online, kami sering melihat launching produk digital di dalam negeri maupun manca negara yang mempraktekkan ilmu nilai tambah ini. Mereka biasa memberi nilai tambah berupa bonus-bonus menarik yang sering kali nilainya sangat tinggi. Bahkan kami pernah melihat sebuah produk seharga Rp.220.000,- namun nilai bonusnya senilai Rp.52.000.000,-. Produknya laris manis walaupun sangat minim iklan, karena nilai tambah tersebut membuat tingkat konversi penjualannya tinggi sekali.

Jadi kesimpulannya ilmu pertama untuk menjadi kaya adalah :

Sudahkah anda memiliki nilai tambah?
Apa nilai tambah anda?
Apa nilai tambah produk anda?
Seberapa banyak nilai tambah yang anda miliki?
Seberapa unggul nilai tambah anda dibanding kompetitor anda?

Itu..!

 ----------------------

Untuk membaca artikel-artikel lanjutan bisa menuju tautan-tautan berikut :

Ilmu Untuk Menjadi Kaya 2 : Gunakan Faktor X 
Artikel ini membahas mengenai apa itu faktor X dan mengapa dengan mempelajari hal ini akan membuka mata kita mengenai bagaimana para orang kaya membuat kekayaan yang luar biasa. Pada prinsipnya ilmu yang satu ini pasti diterapkan oleh siapa saja yang ingin meraih kekayaan.

Ilmu Untuk Menjadi Kaya 3 : Peluang Ada Dimana-Mana
Pada artikel ini akan mencerahkan dan membuka pikiran mengenai peluang. Dimana peluang itu sebenarnya ada dimana saja dan ada kapan saja. Tinggal bagaimana melatih pikiran kita untuk jeli melihat peluang, menangkapnya, dan merubahnya menjadi uang.

Ilmu Untuk Menjadi Kaya 4 : Prinsip Be Do Have
Ini adalah artikel yang wajib dibaca jika ingin menjadi kaya dengan selamat. Artikel ini membahas mengenai pentingnya prinsip Be Do Have dalam meraih, menjaga, dan mengembangkan kekayaan. Dan mengapa mereka yang gagal dalam memahami dan menerapkan prinsip ini akan tetap jatuh miskin meskipun sudah berhasil mengumpulkan banyak uang.


Tertarik membaca artikel 24 Ilmu Untuk Menjadi Kaya yang lainnya?
Silakan simak di blog amalan pembuka pintu rezeki ayat seribu dinar ini karena nanti insyaAllah akan di update. 

image source :sourcegroup.ca
 

Amalan Pembuka Pintu Rezeki Ayat Seribu Dinar Copyright © 2011-2014 | Powered by Blogger