Ini adalah ilmu keempat (4) untuk menjadi kaya yang telah terbukti sukses & digunakan oleh orang-orang kaya didunia. Setelah membaca artikel ini Anda bisa membuktikan dengan meneliti orang-orang kaya kelas dunia yang terkenal. Rata-rata mereka sesuai dengan ilmu yang satu ini.
Ilmu untuk menjadi kaya yang keempat ini adalah dengan mengerti dan menjalankan prinsip Be, Do, Have. Apa itu prinsip Be, Do, Have? Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka terjemahannya kira-kira adalah :
Be=> Menjadi
Do=> Melakukan
Have=> Mempunyai
Kesalahan dari begitu banyak orang yang ingin kaya adalah dalam benaknya mereka sering kali ingin langsung menuju Have (mempunyai) terlebih dahulu. Ingin punya harta melimpah, dan aset dimana-mana, namun tidak ingin repot dalam proses Be (Menjadi), dan proses Do (melakukan). Padahal proses Be (Menjadi) dan proses Do (Melakukan) diperlukan untuk membuat Have (Mempunyai) yang konstan dan stabil.
Percaya atau tidak, jika seseorang tidak Menjadi (Be) dulu dan Melakukan (Do) dahulu untuk menjadi Kaya (Have), dan tiba-tiba langsung kaya, maka dia akan tetap miskin. Namun prinsip Be, Do, Have ini haruslah dipahami secara benar dan menyeluruh, jika tidak maka hasilnya justru akan mencelakakan Anda.
Maksudnya begini : Jika secara mental, mindset, tingkah lakunya, kebiasaannya, atau "Do" nya adalah orang miskin walaupun mendapat uang banyak secara instant atau dengan bekerja keras, maka pada akhirnya akan tetap miskin juga.
Contoh nyata : Mike Tyson, seumur hidupnya dia membuat uang sekitar 300 Juta dollar, tepatnya 312 Juta dollar atau sekitar 3120 milyar rupiah. Ternyata baru usia 40 tahun, Mike Tyson sudah menyatakan bangkrut dan masih memiliki hutang 35 Juta dollar atau sekitar 350 Milyar Rupiah. Hal ini karena pendapatan yang ia peroleh tidak mampu membiayai gaya hidupnya.
Dalam kasus di atas, Mike Tyson sebenarnya sudah melakukan proses "Be" dengan menjadi petinju kelas dunia, lalu proses "Do" dengan berlatih keras dan mengalahkan banyak lawan tanding, lalu meraih "Have" yaitu bayaran dengan jumlah fantastis atas prestasi dan capaian yang ia dapat. Lalu apa yang salah? Kan prosesnya sudah dilalui dengan sempurna?
Jawabannya karena menjadi kaya sebenarnya tidaklah sesederhana itu. Kaya itu perlu ilmu, ilmu untuk meraih kekayaan dan ilmu untuk menjaga kekayaan. Dalam Islam sebenarnya sudah lengkap literaturnya yang membahas mengenai hal ini. Islam mengajarkan dan menyuruh umat yang ingin kaya agar :
1 Menjadi pedagang "Be", karena 9 dari 10 pintu rezeki ada di profesi pedagang, dan
2 Bekerja dengan halal "Do" sebagai sarana untuk menjemput rezeki, lalu
3 Mendapatkan rezeki yang halal (Have)
Namun tidak sampai di situ saja, Islam juga mengajarkan Be, Do, Have agar kekayaannya barokah atau bermanfaat dan langgeng. Ilmu yang Islam ajarkan adalah :
1 Be (Menjadi)
Islam mengajarkan kita agar menjadi orang Qonaah. Yang tidak berlebih-lebihan meskipun memiliki harta melimpah.
Contoh kecil : Rasul SAW yang mulia melarang kita untuk berwudhu membasuh anggota wudhu dengan basuhan air lebih dari 3 kali, meskipun kita sedang berada di dekat tempat yang airnya melimpah, katakanlah sungai. Rasul SAW bersabda meskipun berada di sungai yang airnya melimpah, tetap tidak boleh membasuh air lebih dari 3 kali.
Dalam hal ini Islam menjaga agar umat tidak terjebak dalam gaya hidup hedonis dan konsumtif. Kita tahu persis bahwa gaya hidup yang hedon dan konsumtif sangatlah menyenangkan, namun kita juga tahu persis bahwa gaya hidup seperti ini jugalah yang menyebabkan banyak orang yang tadinya berduit jadi miskin karena terjebak hutang akibat tidak lagi mampu membiayai gaya hidupnya.
Islam juga mengajarkan kita agar menjadi orang yang dermawan. Allah menjamin mereka yang rajin bersedekah akan di ganti dengan ganti 10 kali lebih banyak. Rasul SAW menjamin tidak akan miskin karena sedekah, bahkan dalam Islam, rajin sedekah dapat menyebabkan kaya (walaupun tidak semua orang yang rajin sedekah akan dianugerahi kekayaan, Allah lebih tahu kondisi terbaik bagi setiap hamba-Nya).
Dan masih ada beberapa "Be" lagi yang diajarkan dalam Islam. Banyak mindset kaya yang benar yang diajarkan dalam Islam. Oleh karenanya mereka yang rajin mengkaji Islam dan mau susah payah menerapkan ajaran Islam tidak akan celaka dalam hidupnya. Ini karena mereka sudah mengetahui ilmu dari Allah tentang kekayaan dan hakikatnya, atau dengan kata lain mindsetnya sudah benar.
Orang-orang yang kaya dan mencerahkan, mereka akan belajar bahwa mereka perlu
menjadi kaya dulu dalam pikiran, didalam sikapnya sehari-hari, dalam
tindakannya sehari2, baru akan benar2 memiliki kekayaan.
2 Do (Melakukan)
Islam mengajarkan untuk melakukan pola hidup hemat, cermat dalam perencanaan dan penggunaan keuangan, sering-sering silaturahmi, menjauhi maksiat seperti judi, mabuk, main perempuan dan segala maksiat lainnya.
Kita tentu tahu persis bahwa maksiat seperti itu memang asyik, asyik banget malah, yakin 1000% kalau judi, mabuk, dan main perempuan itu luar biasa nikmat (sesaat). Tapi kita juga paham kalau maksiat itu sering menjadi sumber petaka yang bisa membuat orang jatuh miskin mendadak maupun perlahan-lahan. Benarlah kata Nabi SAW yang mengatakan bahwa maksiat itu menutup rezeki.
Islam juga banyak mengingatkan umat agar melakukan ibadah yang rajin. Ibadah-ibadah itulah yang mengantarkan kepada rezeki dan menjaga rezeki kita tetap langgeng. Mengenai amal ibadah yang mampu mendatangkan rezeki di blog ini tinggal di obok-obok saja, nanti juga ketemu.
Sikap apa yang akan membuat kita menjadi kaya serta tindakan apa yang
membuat kita jadi kaya, harus terus dicari dan dipelajari, karena memang banyak sekali.
Contoh Do lagi adalah dengan mempunyai prinsip
menunda kesenangan untuk akhirnya nanti akan senang sekali, dan lakukan alokasi aset dan investasinya digulung terus dan ditambahkan lagi.
Dengan Do semacam ini, berapapun income Anda sekarang, kalau Anda terus
menyisihkan dalam sekian tahun kemudian, Anda insya Allah bisa jadi kaya. Tapi
berapapun income Anda hari ini, ketika Anda konsumsi lebih dari yang
Anda dapatkan, dan terus menerus melakukannya, ya nantinya nggak kaya-kaya.
3 Have (Mempunyai)
Dengan proses Be dan Do yang paripurna maka kita akan memiliki Have yang langgeng. Have ini pun di dalam Islam, kita wajib untuk mengetahui hakikatnya, bahwa semua rezeki yang kita terima pada hakikatnya adalah pemberian Allah semata. Oleh karenanya jika suatu saat Allah hendak uji kita dengan cara mengambil kembali apa yang sudah Dia anugerahkan dan menyempitkan pintu rezeki kita, ya tidak jadi soal, karena hakikatnya memang toh bukan punya kita, kan cuma dititipi saja.
Kita pun tidak stress karena sedari awal tidak punya gaya hidup hedon dan konsumtif, tetap sederhana. Sedari awal sudah sering silaturahmi (banyak jaringan). Amal ibadah kunci rezeki semua sudah diketahui. Mau balik kaya lagi? Ya nggak susah, tinggal tunggu waktu aja.. nanti juga kaya sendiri, wong mindsetnya sudah mindset orang kaya, habbit nya sudah habbit orang kaya, action nya sudah action orang kaya, sudah pengalaman jadi orang kaya, dan tahu peta menuju kekayaan. Ya kan?
Prinsip Be, Do, dan Have yang paripurna seperti inilah
yang akan membuat kita kaya dengan selamat.
yang akan membuat kita kaya dengan selamat.
Akhirnya selesai juga artikel yang lumayan panjang ini. Anda hebat juga ya, bisa membaca sampai selesai artikel ini (dan juga artikel-artikel yang lain) karena rata-rata artikel-artikel di blog ini panjang-panjang.
Mudah-mudahan dapat mencerahkan ya.
Mudah-mudahan dapat mencerahkan ya.
----------------------
Ini adalah ilmu ke 4 dari seri 24 ilmu untuk menjadi kaya. Jika tertarik untuk membaca artikel ke 3 ilmu untuk menjadi kaya dapat menuju pada tautan berikut :
Untuk ilmu menjadi kaya yang ke 5 bisa dibaca pada tautan berikut :
Prinsip Kaya Sukses Belajar Tidak Menyalahkan
Prinsip Kaya Sukses Belajar Tidak Menyalahkan
Tertarik membaca artikel 24 Ilmu Untuk Menjadi Kaya yang lainnya?
Silakan simak di blog amalan pembuka pintu rezeki ayat seribu dinar ini karena nanti insyaAllah akan di update.
Silakan simak di blog amalan pembuka pintu rezeki ayat seribu dinar ini karena nanti insyaAllah akan di update.
image source : walkingthetalk.com