Hal yang perlu dipelajari untuk meraih kekayaan dengan jalan yang halal dan thoyibah adalah kemampuan untuk selalu memberikan nilai tambah. Ilmu menjadi kaya yang perlu dimiliki oleh mereka yang ingin mengubah nasib dari orang yang biasa-biasa saja menjadi orang yang sukses adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menjadi lebih daripada kebanyakan orang dan bagaimana caranya agar dapat memberi lebih daripada biasanya.
Sekarang apa sebenarnya yang dimaksud dengan Nilai Tambah?
Mudahnya begini :
Di saat banyak orang yang tidak cerdas dan kebetulan anda adalah orang yang cerdas maka anda sudah memiliki nilai tambah. Tetapi ketika banyak orang cerdas, maka cerdas berubah menjadi nilai standar. Status nilai tambah pada diri anda sudah hilang.
Sekarang apa sebenarnya yang dimaksud dengan Nilai Tambah?
Mudahnya begini :
Di saat banyak orang yang tidak cerdas dan kebetulan anda adalah orang yang cerdas maka anda sudah memiliki nilai tambah. Tetapi ketika banyak orang cerdas, maka cerdas berubah menjadi nilai standar. Status nilai tambah pada diri anda sudah hilang.
Kejujuran adalah nilai tambah. Tapi ketika orang sudah banyak yang jujur, maka jujur bukan lagi sebuah nilai tambah.
Amanah adalah nilai tambah, tapi ketika banyak yang amanah maka amanah adalah nilai standar.
Dalam hidup kita harus memiliki nilai tambah dibandingkan orang lain. Sudah merupakan hukum alam orang lebih menyukai mereka yang memiliki nilai tambah daripada mereka yang biasa-biasa saja. Dan ilmu menjadi kaya ini juga terdapat di dalam ajaran agama.
Dalam Islam ada sebuah hadis :
Dalam Hadits Qudsi disebutkan bahwa Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:
أحب ثلاثة، وحبي لثلاثةٍ أشد.وأبغض ثلاثة، وبغضي لثلاثةٍ أشد
''Aku (Allah) mencintai tiga golongan tapi lebih mencintai tiga golongan :
أُحب الطائعين، وحبي للشاب الطائع أشد
AKU (Allah) mencintai orang-orang yg taat, dan AKU lebih cinta lagi kepada pemuda yg taat.
وأحب المتواضعين، وحبي للغني المتواضع أشد.
AKU mencintai orang-orang yg tawadhu’ (rendah hati), dan AKU lebih mencintai orang kaya yg rendah hati.
وأحب الكرماء، وحبي للفقير الكريم أشد
AKU mencintai orang-orang yg memulyakan (mengutamakan) hak orang lain, dan AKU lebih mencintai orang miskin yg mengutamakan hak orang lain.
Nah coba kita perhatikan sejenak hadis di atas.
Orang yang taat adalah nilai tambah, namun taat di saat muda lebih memiliki nilai tambah di sisi Allah.
Orang yang rendah hati adalah nilai tambah, namun orang kaya yang dapat rendah hati lebih memiliki nilai tambah di sisi Allah
Orang yang mengutamakan hak orang lain adalah nilai tambah, namun orang miskin tapi mampu mengutamakan hak orang lain yang berpunya lebih memiliki nilai tambah di sisi Allah.
Dalam ajaran agama, Islam sudah memberikan pelajaran bahwa sangat penting untuk memiliki nilai tambah dan memperbanyak nilai tambah hingga kita menjadi orang yang paling banyak dan paling baik nilai tambahnya.
Jika kita mempunyai banyak nilai tambah, orang pasti lebih percaya kepada kita.
Kita jualan apa saja, orang akan berbondong-bondong membeli karena percaya barang yang kita jual lebih baik dibanding tempat lain. Tak peduli sebanyak apapun saingan kita.
Belajar dari kisah nabi Ibrahim, beliau terkenal sebagai petani dan peternak yang sangat sukses. Pada waktu beliau membuat nilai tambah sedemikian rupa sehingga satu ladang gandum menjadi dua ladang gandum, dua domba menjadi puluhan bahkan ratusan domba, nabi Ibrahim telah membuat dari yang sedikit menjadi jauh lebih banyak dan jauh lebih bernilai. Seperti itulah seharusnya kita.
Nah, jikalau anda perhatikan bisnis-bisnis yang sukses milik para orang kaya. Mereka pasti memiliki nilai tambah yang tidak dimiliki para pesaingnya. Nilai tambah itulah yang membuat bisnis mereka terus menghasilkan banyak keuntungan karena masyarakat sangat loyal kepada brand mereka. Dan hal itu akan terus berlanjut sampai ada pesaing yang menawarkan nilai tambah yang lebih banyak atau lebih baik.
Apapun didalam hidup ini, kita harus membuat nilai tambah. Sebanyak dan sebaik mungkin. Dan ketika ada nilai tambah, kita akan jadi kaya
Seperti definisi uang itu sendiri, uang adalah alat tukar nilai tambah. Maka apabila kita mau mendapat uang, kita harus selalu tanya: "Apa Nilai Tambah Kita?"
Ketika kita berhasil membuat nilai tambah yang lebih banyak dari orang lain, maka bersiaplah untuk dikejar-kejar uang. Karena satu kunci kekayaan sudah kita miliki. Inilah ilmu menjadi kaya yang pertama kali perlu Anda ketahui.
Contoh :
Tung Desem Waringin adalah seorang pelatih sukses yang sangat sering mengingatkan pentingnya untuk selalu membuat nilai tambah. Dan ia pun sering mempraktekkan ilmu ini dalam bisnis dan produk-produknya.
Sebagai salah satu contoh ketika ia meluncurkan buku Financial Revolution, ia membuat nilai tambah pada bukunya. Ketika ia percaya dalam hidup ini adalah membuat nilai tambah dan uang adalah alat tukar nilai tambah, ia membuat buku Financial Revolution yang mempunyai nilai tambah: nilai tambah pertama adalah materinya yang bagus, hasil dari pembelajaran ratusan buku, puluhan pelatihan di seluruh dunia, dan pengalaman sukses hidupnya, nilai tambah lainnya juga ada 2 cd audio tambahan yang tidak ada di buku yang lain di seluruh dunia.
2 cd audio tersebut adalah CD Financial Revolution, dan yang kedua adalah CD Sales Magic, Bagaimana Menjual Sepotong Roti Tawar dengan Harga 300 Juta, dan Orang Masih Berebut.
CD audionya bisa saja ia jual terpisah, tapi tidak ia lakukan. Dia menambahkan secara gratis dalam bukunya. Hasilnya ternyata manjur. Nilai tambah tersebut membuat bukunya menjadi Best Seller dan mencetak rekor MURI (Museum Rekor Indonesia). Bukunya laku 10.511 buku hanya di hari pertama secara Eceran!
Dalam praktek bisnis online, kami sering melihat launching produk digital di dalam negeri maupun manca negara yang mempraktekkan ilmu nilai tambah ini. Mereka biasa memberi nilai tambah berupa bonus-bonus menarik yang sering kali nilainya sangat tinggi. Bahkan kami pernah melihat sebuah produk seharga Rp.220.000,- namun nilai bonusnya senilai Rp.52.000.000,-. Produknya laris manis walaupun sangat minim iklan, karena nilai tambah tersebut membuat tingkat konversi penjualannya tinggi sekali.
Jadi kesimpulannya ilmu pertama untuk menjadi kaya adalah :
Sudahkah anda memiliki nilai tambah?
Apa nilai tambah anda?
Apa nilai tambah produk anda?
Seberapa banyak nilai tambah yang anda miliki?
Seberapa unggul nilai tambah anda dibanding kompetitor anda?
Itu..!
----------------------
Untuk membaca artikel-artikel lanjutan bisa menuju tautan-tautan berikut :
Ilmu Untuk Menjadi Kaya 2 : Gunakan Faktor X
Ilmu Untuk Menjadi Kaya 3 : Peluang Ada Dimana-Mana
Ilmu Untuk Menjadi Kaya 4 : Prinsip Be Do Have
Tertarik membaca artikel 24 Ilmu Untuk Menjadi Kaya yang lainnya?
Silakan simak di blog amalan pembuka pintu rezeki ayat seribu dinar ini karena nanti insyaAllah akan di update.
Ilmu Untuk Menjadi Kaya 2 : Gunakan Faktor X
Artikel ini membahas mengenai apa itu faktor X dan mengapa dengan mempelajari hal ini akan membuka mata kita mengenai bagaimana para orang kaya membuat kekayaan yang luar biasa. Pada prinsipnya ilmu yang satu ini pasti diterapkan oleh siapa saja yang ingin meraih kekayaan.
Ilmu Untuk Menjadi Kaya 3 : Peluang Ada Dimana-Mana
Pada artikel ini akan mencerahkan dan membuka pikiran mengenai peluang. Dimana peluang itu sebenarnya ada dimana saja dan ada kapan saja. Tinggal bagaimana melatih pikiran kita untuk jeli melihat peluang, menangkapnya, dan merubahnya menjadi uang.
Ilmu Untuk Menjadi Kaya 4 : Prinsip Be Do Have
Ini adalah artikel yang wajib dibaca jika ingin menjadi kaya dengan selamat. Artikel ini membahas mengenai pentingnya prinsip Be Do Have dalam meraih, menjaga, dan mengembangkan kekayaan. Dan mengapa mereka yang gagal dalam memahami dan menerapkan prinsip ini akan tetap jatuh miskin meskipun sudah berhasil mengumpulkan banyak uang.
Tertarik membaca artikel 24 Ilmu Untuk Menjadi Kaya yang lainnya?
Silakan simak di blog amalan pembuka pintu rezeki ayat seribu dinar ini karena nanti insyaAllah akan di update.